Kamis Pahing, 21 November 2024


Apa Itu Chakra?


chakra tubuh

Dalam yoga, chakra merupakan susunan pusat energi spiritual tubuh manusia, yang berperan untuk menyerap energi alam  (sumber prana) dan mendistribusikan energi tersebut ke seluruh tubuh. Dalam penglihatan astral, bentuk chakra mirip dengan roda yang berputar. Chakra berfungsi untuk menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan jiwa. Chakra akan mengendalikan, memberi energi, dan bertanggung jawab atas berfungsinya seluruh organ tubun. Ranti F. dalam “Hatha Yoga" menjelaskan bahwa chakra berkaitan erat clengan ketujuh endokrin utama dalam tubuh yang memengaruhi kesehatan, kebugaran, dan keseimbangan psikologi melalui pengeluaran hormon.


Baca juga :

Chakra memengaruhi fungsi kerja kelenjar endokrin yang bertugas menjaga agar tubuh, pikiran, dan jiwa tetap seimbang dan harmonis. Kelenjar endokrin adalah suatu kelenjar yang tidak mempunyai saluran. Sedangkan hormon adalah suatu zat yang diproduksi kelenjar endokrin yang langsung dimasukkan ke dalam saluran pembuluh darah. Dengan berlatih yoga secara teratur, kelenjar endokrin yang dihasilkan akan berkualitas baik.

Hormon adalah suatu zat yang cliproduksi oleh kelenjar endokrin yang langsung dimasukkan ke dalam saluran pembuluh darah. Kelenjar endokrin adalah suatu kelenjar yang tidak mempunyai saluran. Dengan berlatih yoga secara teratur maka kelenjar endokrin yang dihasilkan akan berkualitas baik. Kadar hormon yang dihasilkan oieh kelenjar endokrin berpengaruh terhadap keadaan fisik kita menjadi seperti ini, mengatur metabolisme, mempengaruhi suasana hati (emosi), pola tidur, tingkat energi, selera makan, reproduksi dan inteligensia. Ada tujuh chakra utama dalam tubuh manusia. Keenam chakra terletak dalam kanal shushumna nadi, yaitu di rongga tulang punggung (mulai clan ujung tulang ekor hingga tengah otak). Sedangkan, chakra ketujuh terletak di cerebral cortex atau ubun-ubun.





DAENG

Gelar bangsawan suku bugis.

KALENDER JAWA

Kalender Jawa adalah sebuah kalender yang istimewa karena merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa dan bahkan juga sedikit budaya Barat. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran. Pada tahun 1625 Masehi, Sultan Agung yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa.




RAMALAN


Grup Telegram Dunia Gaib

belajar metafisika