Selasa Legi, 5 November 2024
Di perbukitan yang memisahkan Telaga Warna dan Pengilon di kompleks wisata alam Dataran Tinggi Dieng terdapat goa-goa yang sering digunakan meditasi oleh para spiritualis. Goa-goa tersebut tidaklah besar, sehingga jika tanpa pemandu akan kesulitan menemukannya. “Bagi para spiritualis Goa Semar dipercaya paling kuat untuk laku spiritual,” jelas pemandu wisata Mushodiq kepada Koran Merapi belum lama.
Goa tersebut memiliki kedalaman sekitar 4 meter. Ruang di dalamnya diperkirakan dapat menampung sepuluh orang untuk melakukan sesirih. Ruangan ini dipercaya pernah digunakan Ki Lurah Semar untuk bersamadi. Tidak perlu repot bertapa sambil duduk bersila. Tirakat yang dijalani di goa ini bisa dilakukan dengan tiduran. Bahkan yang tidak sanggup melek semalam suntuk diperbolehkan tidur, asal tetap memiliki tekat yang kuat. Persyaratan yang harus dilakukan sebelum melakukan tirakat adalah menghubungi juru kunci. Tanpa peran juru kunci bisa fatal, pasalnya ada beberapa hal yang harus dijelaskan sebelum tirakat. Baik menyangkut pantangan maupun apa yang harus dilakukan. Selain itu, pintu goa telah di tutup dengan pintu besi, hanya juru kuncilah yag bisa membuka, karena kunci dibawanya. “Banyak yang diminta pelaku tirakat.
Pada zaman SDSB atau Porkas, orang banyak meminta nomor buntut. Kini kebanyakan meminta naik pangkat atau menduduki posisi tertentu di kantor. Juga ada yang meminta untuk dekat jodoh atau dilancarkan rezekinya. Ada pula yang meminta karunia agar panjang umurnya dan sehat atau sembuh dari penyakit yang dideritanya,” katanya. Hari-hari yang dikeramatkan adalah malam Jumat Kliwon dan Selasa Wage. Dipercaya pada malam tersebut paling bagus dan tepat untuk laku tirakat. Konon permintaan akan terkabul dengan syarat lulus serangkaian ujian selama menjalani tirakat. Ujian yang dimaksud antara lain badai, godaan harta dan benda, serta wanita.