Selasa Legi, 5 November 2024
Umur manusia tidak ada yang tahu. Bahkan usia manusia sudah ditentukan sejak lahir. Namun Anda bisa memperpanjangnya melalui sedekah. Kisah berikut ini dapat menjadi cermin dan pendorong agar kita tidak ragu-raqu bersedekah, sekaligus meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT.
Suatu hari Nabi Ibrahim didatangi oleh salah satu muridnya. Setelah berbasa-basi sejenak sang murid menceritakan ia akan segera menikah besok pagi dan mengundang Nabi Ibrahim. Setelah Nabi Ibrahim menjawab Insha Allah dirinya akan datang, anak muda tersebut pamit. Tidak lama seteiah anak muda itu pergi, datang Malaikat Maut. Dia tampak murung. Nabi Ibrahim pun menegurnya. “Ada apa engkau datang, wahai Malaikat Maut?" “Siapa anak muda yang tadi mendatangimu, wahai Ibrahim?" kata Malaikat Maut balik bertanya. “Oh, anak muda tadi? Dia sahabat sekaiigus muridku," sahut Nabi Ibrahim. “Ada apa dia datang menemuimu?" “Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahan besok pagi sekaligus mengundangku untuk datang ke acara pernikahannya. Ada apa sebenarnya, wahai Malaikat Maut?" tanya Nabi Ibrahim dengan nada heran karena tidak biasanya ia mendapat pertanyaan seperti itu. “Wahai Ibrahim, sayang sekali umur anak itu tidak akan sampai besok pagi,” jelas Malaikat Maut. Setelah berkata demikian, Malaikat Maut pergi meninggalkan Nabi Ibrahim.
Tentu saja Nabi Ibrahim tertegun seolah tidak percaya. Keesokan harihya Nabi Ibrahim tetap pergi ke rumah sahabat sekaiigus muridnya tersebut. Jika pun ternyata sudah meninggal, tidak ada salahnya bertakziah, pikirnya. Namun alangkah terkejutnya Nabi Ibrahim begitu melihat pemuda itu masih segar bugar. Bahkan terlihat sangat bahagia. Pernikahan pun berjalan dengan lancar. Nabi Ibrahim turut bahagia meiihat muridnya menikah. Namun tetap saja terbersit rasa sedih dan kasihan karena Nabi Ibrahim tahu kebahagiaan pemuda itu tidak akan lama.
Namun apa yang terjadi di hari-hari berikutnya sungguh berbeda dengan yang dipikirkan Nabi Ibrahim. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabi Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang umurnya, hingga usianya mencapai 70 tahun. Nabi Ibrahim merasa penasaran karena dulu ia telah diberitahu jika usia sahabatnya itu hanya tinggal semalam. Di tengah kebingungannya, datang kembali Malaikat Maut. Langsung saja Nabi Ibrahim menanyakan tentang keganjilan itu, karena Malaikat tentu tidak pernah akan berbohong.
”Apa gerangan yang membuat Allah SWT menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda itu dulu, wahai Malaikat Maut?" tanya Nabi Ibrahim. "Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Hal ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut hingga engkau masih melihatnya hidup hingga sekarang," jelas Malaikat. Kematian memang di tangan Allah. Memajukan atau memundurkan kematian juga adalah hak Allah, dan Allah memberitahu lewat RasulNya. Namun sedekah ternyata bisa menunda kematian seseorang, bahkan memperpanjang usianya sesuai sabda Rasulullah SAW bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur.
Jadi, bila disebut ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah Sedekah. Di luar itu, dalam kehidupan sehari-hari kita juga sering menjumpai kisah-kisah ’ajaib’ terkait sedekah. Misalnya seperti
kisah perempuan ini yang mendapatkan dilamar oleh tiga lelaki sekaligus padahal sebelumnya dia nyaris putus asa akan mendapat jodoh.
Berikut kisahnya...
Wanita ini sudah berumur 30 tahun dan pencapaian karirnya dibilang luar biasa sukses. Masalah wajah dan juga penampilan pun ia sangat cantlk. Namun, sampai saat itu ia tak kunjung menemukan pendamping hidup. Ini bisa jadi karena para lelaki tersebut merasa minder karena la begitu sempurna. Padahal bukan hanya soal duniawi, soal rohani wanita inl juga terbilang sangat baik. la sering mengikuti pengajian. Suatu ketika la mendengarkan tausyiah tentang sedekah. Katanya, Allah akan membalas dan melipatgandakan harta yang disedekahkan dengan balasan yang berlipat-lipat. Namun ia pun tak begitu mengharapkan dan tujuannya bersedekah memang murni untuk berbagi.
Hingga saat itu tiba. Ia melihat sebuah masjid di daerah Malang dalam tahap pembangunan. Sebuah tulisan cukup unik membuatku turun dari mobil dan mendekati seseorang yang tengah duduk di depan masjid. Di depan masjid itu tertulis, ”Masjid dijual" bayangkan saja, masjid yang bisa dikatakan adalah rumah Allah,diperjualbelikan dengan mudahnya? la pun menghampiri panitia di masjid dan menanyakan maksud tulisan tersebut. Ternyata, maksud kalimat tersebut adalah ‘menjual' bagian dari masjid untuk diwakafkan. lstilah singkatnya, kita ’diminta’ keikhlasannya untuk bersedekah untuk pembangunan masjid tersebut. Tanpa pikir panjang la pun mengeluarkan sepuluh lembar uang seratus ribuan yang ada di dompet. Ia pun menitipkan salam dan doa agar jodohnya datang di saat yang tepat. Sebelumnya memang ia pernah mendengar kalimat ustadz di majelis taklim mengucapkan bahwa bersedekah dapat mempercepat datangnya jodoh.
Tak lama kemudian tepatnya satu bulan sejak kejaclian tersebut, tidak hanya satu orang pemuda datang ke rumah untuk melamar gadis tersebut. Tiga orang pemuda yang tak hanya santun perangainya, tapi juga tampan datang bersamaan untuk melamarnya. la pun kebingungan namu akhirnya ia memilih yang paling baik dari ketiganya. Subhanallah, wanita ini benar-benar merasakan buah sedekah. Bahwa, tak akan ada kesulitan di balik kebiasaan rutin bersedekah. Bersedekah tidak membuat miskin, tetapi justru membuat kaya.